waroengberita.com – Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil menciptakan Pesawat tanpa awak atau UAV Fiachra Aeromapper, UAV Amphibi Gama V2, Rudal Pasopati Rocket Assisted Take-Off, Drone Palapa S-1, dan Geospatial Artificial Intelligence (GEOAI) untuk bidang pertahanan dan keamanan.
Azhar Aulia Rasidin (22), salah satu mahasiswa yang ikut mengembangkan teknologi tersebut mengatakan bahwa pesawat tersebut untuk pemantauan.
Drone yang memiliki daya jelajah sekitar 500 kilometer dalam waktu enam jam dan dapat mencapai ketinggian 1 kilometer ini dikembangkan sejak 2021 oleh Tim Force UGM.
“Pesawat tersebut kita buat tujuannya untuk pemantauan wilayah misal kebakaran hutan. Kelebihannya yang paling menonjol dari drone ini adalah kemampuan take off langsung vertikal. Jadi bisa langsung mencapai ketinggian yang kita mau terus langsung bergerak maju. Langsung dari sana,” ujarnya.
Azhar juga mengatakan pesawat tanpa awak tersebuit juga bisa digunakan untuk pertahanan, seperti pemantauan di daerah perbatasan.
Atas pencapaian tersebut, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengapresiasi sekaligus mengajak kerja sama antara UGM dengan Kemhan pada kunjungannya ke UGM, Jumat, (4/2/2022).
“Saya mengapresiasi inovasi teknologi yang diciptakan oleh mahasiswa UGM, selain Pesawat tanpa awak mahasiswa UGM juga sudah berhasil menciptakan Rudal Pasopati, dimana rudal tersebut dapat menempuh jarak terbang r 5 kilometer dengan maksimal speed 130 kilometer per jam dengan ketinggian 100 meter,” ujarnya.
Prabowo juga menambahkan bahwa Kemhan akan selalu mendukung Mahasiswa UGM dalam pengembangan inovasi teknologi khususnya teknologi pertahanan.
Prabowo berharap mahasiswa UGM bisa terus mengembangkan teknologi tersebut, dan juga bisa menciptakan inovasi inovasi teknologi lainnya.
“Untuk itu saya datang ke kampus dan bicara dengan para Guru Besar untuk cari di mana kita bisa kerja sama. Di mana bisa kita bantu dan sinergikan kemampuan-kemampuan yang ada di kampus-kampus. Kita bantu dan kita dorong sehingga mereka lebih produktif dan inovatif,” ujarnya. (WB053)