WaroengBerita.com – Medan |Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengadakan workshop Penggiat Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Bimbingan Teknis Life Skill Kawasan Rawan Narkotika se-Indonesia diselenggarakan di Hotel JW Marriot , Medan, Sumatera Utara, Selasa (17/7/2024).
Dalam acara workshop gelaran BNN Pusat ini, dihadiri Inspektur Utama BNN RI, Irjen Pol Drs. Wahyono CFrA, Pangdam 1/BB Mayjen TNI Mochammad Hasan, Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN Brigjen Pol. Drs. Heri Maryadi, Kepala BNN Provinsi Sumatera Utara Brigjen Pol. Drs Toga H.Panjaitan, dan Wakapolda Sumut Brigjen Pol. Rony Samtana serta stakeholder terkait lainnya.
Kegiatan yang diikuti sebanyak 250 orang itu, selain dilakukan secara luring juga dilakukan secara daring dari seluruh Indonesia , dan terpusat di Medan.
Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN, Brigjen Pol. Drs. Heri Maryadi dalam laporannya menjelaskan dengan diadakannya kegiatan workshop Pegiat P4GN dan Launching Bimtek Life Skill Kawasan Rawan Narkotika se-Indonesia ini guna meningkatkan kapasitas Pegiat P4GN menjadi aktif dan partisipatif.
Dijelaskannya juga, dengan pemulihan kawasan rawan narkotika se-Indonesia, BNN melalui pembentukan Pegiat P4GN dan bimbingan teknik Life Skill, pada tahun 2023 telah menciptakan 20.500 Pegiat P4GN. Sebanyak 1314 Pegiat P4GN berada tersebar di Provinsi Sumatera Utara.
Kegiatan yang dibuka Inspektur Utama BNN RI, Irjen Pol. Drs. Wahyono CFrA mewakili Kepala BNN RI dalam sambutannya menuturkan bahwa fenomena kejahatan narkoba harus dipandang sebagai komprehensif dan multidimensional baik dari dimensi budaya, sosial, ekonomi termasuk juga politik
Wahyono juga berujar, bahwa dalam penanganan permasalahan narkoba tidak hanya cukup dengan penegakan hukum harus memperhatikan aspek-aspek lain yang menjadi latar belakang dan motif prilaku penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Mantan Irwasda Polda Bali itu juga menyampaikan, dari hasil survei prevalensi penyalahgunaan narkoba tahun 2023, menunjukkan bahwa angka prevalensi penyalahgunaan narkoba sebesar 1,73% atau sebesar 3,33 juta jiwa.
“Dimana mayoritas pengguna narkoba dari, mulai coba pakai atau memakai narkoba karena faktor ingin tahu dan faktor pertemanan,” ujarnya.
Diakhir sambutan, dirinya berharap perlunya partisipasi banyak pihak dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran melalui peningkatan kemampuan Life Skill bagi masyarakat didaerah rawan narkoba. (**)