Bupati Humbahas Janjikan Proyek Kepada Oknum Rekanan Dengan Meminta Uang Rp.200 Juta

Admin

Rabu, 27 Sep 2023 08:26 WIB
Array

WaroengBerita.com – Humbahas |Salah seorang oknum rekanan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) bernama Budi Marbun mengaku, telah memberikan sejumlah uang kepada Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor untuk mendapatkan proyek di daerah itu.

Kepada Awak media , Budi menceritakan, uang yang diberikan kepada Bupati Humbahas itu sebesar Rp200 juta dalam bentuk pecahan mata uang dolar. Uang itu awalnya akan diberikan di Hotel Sari Fasifik sesuai perjanjian awal. Namun atas arahan Dosmar, uang itu akhirnya diberikan di Kantor Kementerian Koodinator Bidang Kemaritiman RI yang kini Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI persis di depan Hotel Sari Fasifik sekitar bulan Desember 2018 lalu.

Namun, hingga kini, lanjut Budi menjelaskan, proyek yang dijanjikan bupati itu tidak kunjung diberikan, sehingga dia merasa dibohongi dan mengalami kerugian materil yang cukup besar.

“Ini fakta. Saya telah memberikan uang kepada Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor di Kantor Kemenko Maritim, karena dia menjanjikan akan memberikan proyek sebagai pengganti uang saya. Saat itu kami bersama beberapa orang sedang menunggu giliran di ruang tunggu kantor itu untuk bertamu dengan bapak Luhut. Di saat itulah, Dosmar memberikan kode kepada saya supaya uang itu saya serahkan di dalam toilet,” kata Budi kepada sejumlah wartawan di Dolok Sanggul beberapa hari lalu.

Lebih lanjut warga Baktiraja yang dulunya dekat dengan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor itu menjelaskan, beberapa kali pertemuan dengan Dosmar, dia (Budi) selalu menyinggung kejelasan uang yang telah dia berikan. Namun, Dosmar selalu memberikan jawaban yang tidak jelas. Atas dasar itulah dia merasa dibohongi dan membuat komunikasi mereka tidak baik lagi hingga saat ini.

“Sebenarnya baru-baru ini saya masih coba komunikasi dengan bupati, namun sama sekali tidak ada respon dia. Itulah sebabnya saya sampai buka-bukaan saat ini. Saya melihat tidak ada lagi niat dia untuk menyelesaikan permasalahan ini,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan saat diwawancarai wartawan ketika meninjau lokasi food estate di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Sabtu (23/9/2023), terkait penyerahan uang dari seorang rekanan kepada Bupati Humbahas di lokasi kantornya itu mengatakan hal itu tidak pernah terjadi.

“Ngak ada itu, nggak ada itu,” kata Luhut, yang saat itu sedang berada satu mobil dengan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor yang duduk di samping supir ketika akan melanjutkan perjalanan ke lokasi Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTH), Taman Sains dan Teknologi Herbal (TSTH) Pollung.

Mendengar pertanyaan wartawan yang disampaikan kepada Luhut, Dosmar saat itu langsung memberikan respon dengan mengeluarkan kata-kata tidak sopan kepada wartawan.

“Kau mulut mu itu,” kata Dosmar sambil mengeluarkan kepalanya dari dalam mobil dan berlalu meninggalkan wartawan.

Sebelumnya, Luhut mengatakan, tujuan kedatangan dirinya bersama Menko Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dan sejumlah pejabat tinggi ke Humbahas adalah untuk melihat perkembangan program food estate di daerah itu. “Mau lihat kemajuan programnya food estate ini. Itu saja,” ucap Luhut singkat.

Menindak lanjuti pernyataan oknum rekanan itu, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor yang dimintai klarifikasinya oleh wartawan, Selasa (26/9) melalui saluran telepon secara tegas membantah semua pernyataan yang dilontarkan Budi Marbun terhadap dirinya.

Dosmar mengatakan, bahwa cerita yang dikemukakan Budi Marbun semuanya tidaklah benar sama sekali. Menurut dia, segala yang disampaikan Budi Marbun merupakan pernyataan atau cerita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan oleh Budi Marbun serta tak semestinya untuk ditanggapi. Sehingga Dosmar sempat mengaku bahwa sebenarnya dirinya malas menanggapi pernyataan-pernyataan dari orang-orang yang menurutnya tidak jelas.

Lanjut Bupati Humbahas 2 periode itu menyebutkan, bahwa ketidakjelasan tadi sinkron dengan ketidaklogikaan yang dibeberkan Budi Marbun. Sebab cerita yang disampaikan oleh Budi Marbun, kata Dosmar, suatu peristiwa yang terjadi 5 tahun silam. Sementara saat ini sudah memasuki pesta demokrasi.

“Sebenarnya saya malas menanggapi ini. Apalagi menanggapi orang yang tak jelas kayak dia (Budi Marbun). Semua apa yang disampaikannya sama sekali tidak benar, dan tak ada dasarnya. Sulit bagi saya bersikap keras menanggapi pernyataannya, mengingat masih satu rumpun kekerabatan budaya Batak,” tuturnya

“Hal yang aneh sebenarnya, peristiwa 5 tahun lalu diperdebatkan kembali. Kenapa sampai selama ini baru diperdebatkan. Kenapa bukan kemarin-kemarin, tujuannya apa? Kan bingung nggak jelas,” tambahnya.

Dalam sambungan telepon itu, Dosmar juga bercerita bahwa dulu sewaktu dia masih dekat dengan Budi Marbun, dirinya selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada Budi supaya bisa menjadi orang sukses.

“Jika bisa bercerita, malah dulu saya selalu memotivasi dia (Budi Marbun), bahkan memberi dukungan terhadapnya untuk menjadi sosok yang punya kharisma. Bahkan dengan suka rela saya menitipkan aksesoris yang berharga yang saya miliki untuk dia dapat kenakan. Namun mengapa setelah dia mengalami kerugian, saya dipersalahkan dan dituntut dengan sesuatu yang saya tidak pahami,” pungkasnya. ***(Akim)

Berita Terkait

Komentar

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terpopuler

Berita Terbaru

Chat WhatsApp