waroengberita.com – Gempa sebanyak dua kali mengakibatkan kerusakan parah pada rumah warga Banten.
Dilansir dari situs resmi bmkg.go.id telah terjadi gempa bumi sebanyak 2 kali ber magnitudo 6,7 dan 5,7 di Barat Daya Sumur Banten, Provinsi Banten pada Jumat, (14/1/22) sore.
BPBD Pandeglang merilis data kerusakan pada rumah warga akibat diguncang gempa magnitudo (M) 6,7 yang berpusat di Banten. BPBD Pandeglang mengatakan hingga pada malam ini sudah ada 263 rumah warga yang mengalami kerusakan karena gempa tersebut.
“Berdasarkan data yang didapatkan hingga pada malam ini ada sebanyak 263 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi 6,7 magnitudo di Kabupaten Pandeglang,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Pandeglang Girgi Jantoro, Jumat (14/1/2022).
Ratusan rumah yang mengalami kerusakan tersebut berasal dari 23 kecamatan di Pandeglang, kerusakan rumah mulai dari kategori ringan, sedang hingga berat.
“Rumah warga yang mengalami kerusakan parah berada di Kecamatan Sumur, Cikeusik dan Cimanggu,” ucapnya.
Selain juga rumah warga, sejumlah fasilitas umum juga dilaporkan rusak akibat gempa di Banten itu. Di antaranya terdiri dari puskesmas, sekolah, kantor desa hingga musala warga.
“Bahkan ada juga pondok pesantren yang rusak di wilayah Kecamatan Sumur dan pabrik di Kecamatan Cikeusik,” ujarnya.
BPBD Pandeglang sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Banten serta BNPT mengenai dampak gempa ini. Petugas pun sudah didatangkan ke lokasi-lokasi yang mengalmi kerusakan terparah untuk terus menyinkronkan data akibat kerusakan gempa tersebut.
Diketahui, gempa bumi dengan M 6,7 terjadi di Sumur, Banten. Gempa ini tak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Pusat gempa berada di laut pada kedalaman 10 km. Getaran gempa dirasakan kuat di Jakarta dan daerah sekitarnya.
Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa karena gempa tersebut. Akan tetapi, terdapat dua orang mengalami luka ringan di Kecamatan Cikeusik. Saat ini keduanya sudah ditangani di puskesmas setempat. Daerah terparah akibat gempa ada di tiga kecamatan yakni Sumur, Cimanggu dan Cikeusik. Ketiganya merupakan kecamatan yang paling dekat adari episentrum gempa.
Gempa Bermagnitudo 6,7 ini menimbulkan kekhawatiran terjadinya sunami pada masyarakat setempat, warga yang bertempat tinggal di pesisiran pantai memilih mengungsi ke dataran tinggi, hingga saat ini masyarakat masih memilih mengungsi, warga belum berani untuk kembali kerumah masing masing.