Waroengberita. com-Labuhanbatu l Setelah melakukan pencarian intensif selama Dua hari, Satpolairud Polres Labuhanbatu berhasil mengevakuasi dua nelayan tewas tenggelam yang diduga kapal boatnya diterjang ombak besar saat mencari cumi- cumi diperairan Tanjung Bangsi pada Rabu 7 Agustus 2024 kemaren.
Adapun Korban yang berhasil dievakuasi petugas, bernama Budiman (36) warga Dusun II Desa Sei Baru, Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir dan Rojab (19) warga Dusun II Desa Sei Baru, Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.
Informasi dari pihak kepolisian menyebutkan, dari keterangan Jainul (30) selaku saksi, pada Selasa, 6 Agustus 2024, sekitar pukul 14.00 WIB, dianya menerima panggilan radio dari saksi Nadon (34), yang melaporkan melihat sosok mayat melintas di samping kapalnya.
Mendapat info tersebut, saksi Nadon mendatp Jainul, Setelah melihat mayat itu, mereka berdua segera memberi tanda bendera biru dan membuat video, kemudian kembali ke Berombang untuk melaporkan kejadian tersebut ke Satpolairud Polres Labuhanbatu.
Menerima informasi tersebut, Kasat Polairud AKP Kasdi, SH segera memerintahkan Komandan Kapal KP II 2030, Aipda Hamid Pranega, SH, untuk melakukan pencarian, tetapi pencarian itu tidak menemukan hasil
“Namun, pada Rabu, 7 Agustus 2024, sekitar pukul 10.55 WIB, Tim Satpolairud Polres Labuhanbatu berhasil menemukan Korban Rojab dalam keadaan meninggal dunia dititik koordinat 02°-49′-898” U 100°-11′-425” T di perairan Tanjung Bagsi Tengah, Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, sedangkan korban Budiman, ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB, keadaan meninggal dunia dititik koordinat 02°-47′-822” U 100°-16′-942” T di perairan Sei Tukang Tengah, Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, kemudian kedua korban dibawa kedarat untuk dilakukan VER dan diserahkan kepada keluarga korban”Kata Kapolres Labuhanbatu melalui Kasi Humas AKP Syafrudin SH kepada wartawan Kamis (8/8/2024)
Diketahui,dijelaskan Kasi Humas, kedua korban berangkat melaut pada Senin Subuh 5 Agustus 2024, sekitar pukul 05.00 Win, dengan menggunakan boat bermesin dompeng untuk mencari ikan gurita (cincan).
“Dugaan sementara, kedua nelayan tersebut meninggal dunia akibat dihantam badai di laut dan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr. Hanafiah di Puskesmas menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda luka atau kekerasan pada tubuh korban. Dari kesimpulan dokter, kedua korban meninggal akibat tenggelam.”ungkapnya
Selanjutnya, sambung Syafrudin, setelah pemeriksaan selesai, pihak Satpolairud Polres Labuhanbatu menyerahkan kedua jenazah kepada keluarga Korban dan keluarga korban juga menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka tidak menginginkan autopsi dilakukan terhadap jenazah, yang mana Surat pernyataan itu dibuat sebagai bukti bahwa keluarga korban menerima kondisi jenazah serta hasil pemeriksaan luar yang telah dilakukan oleh pihak medis.
Mendengar musibah itu, tambah Kasi Humas, Kapolres Labuhanbatu AKBP Dr. Bernhard L. Malau, SIK menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan berterima kasih kepada seluruh anggota Satpolairud yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah dalam upaya pencarian ini.
“Kami berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat nelayan untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap kondisi cuaca saat melaut, karena keselamatan harus menjadi prioritas utama,” Tutupnya. (AS/ril)
Penulis