Bermula dari Pengatur Muda, Ini Jejak Karier Sartono Padang, 39 Tahun Menjadi Abdi Negara

Admin

Senin, 24 Feb 2025 07:29 WIB
Array
Keterangan : Kepala BKPSDM Pakpak Bharat, Sartono Padang. (Ist)

WaroengBerita.com – Pakpak Bharat | Ramah, senyum, dan lugas, itulah sosok Sartono Padang, S.Sos, MM, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pakpak Bharat. Bagi kalangan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, ayah empat anak ini bukanlah sosok asing. Nyaris semua mengenalnya, terutama dalam urusan administrasi kepegawaian. Pak Sartono, begitu dia akrab disapa, memang ahli dalam bidang ini.

Namun, waktu seakan berlalu begitu cepat. Hanya dalam hitungan hari, pria yang lahir enam puluh tahun silam ini akan mengakhiri pengabdian panjangnya. Selama 39 tahun dan 2 bulan, ia telah mengisi berbagai posisi dan jabatan di kantor kecamatan, kelurahan, serta berbagai badan dan dinas instansi lainnya.

Awal Karier dan Perjalanan Panjang

“Pada tahun 1986, saya mengikuti ujian CPNS di Kabupaten Dairi dan puji Tuhan, saya lulus dengan Golongan IIa dan ditempatkan di Kantor Camat Siempat Nempu. Dari sanalah saya meniti karier saya. Saya pernah menjadi bendahara, naik ke Golongan IIb, lalu diangkat menjadi Kepala Urusan Kesra di kantor camat tersebut. Karier saya terus berkembang hingga akhirnya dilantik menjadi Kepala Polisi Pamong Praja,” kenang Sartono.

Pada tahun 2000, Sartono dipindahkan ke Kantor Kelurahan Parongil. Kemudian, pada tahun 2003, ketika Kabupaten Pakpak Bharat resmi berdiri, ia memutuskan untuk pindah ke daerah asalnya itu melalui proses mutasi. Keputusan tersebut menjadi titik awal pengabdiannya di Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat.

Di Pemkab Pakpak Bharat, Sartono mengawali kariernya di Dinas Perekonomian sebagai Kepala Seksi. Kariernya terus menanjak, mengisi berbagai posisi di instansi berbeda. Ia pernah bertugas di Dinas Pendidikan sebagai Kasubbag Keuangan, di Kantor PMD sebagai Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, serta di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Ia kemudian menjabat sebagai Sekretaris BPBD sekaligus Pelaksana Tugas Kepala BPBD, hingga akhirnya menjadi Kepala BKPSDM Pakpak Bharat.

Prinsip dalam Bekerja dan Loyalitas terhadap Pimpinan

“Bisa mencapai Golongan IVd dari awalnya IIa bukanlah perjalanan mudah. Saya tidak pernah meminta jabatan. Sebagai ASN, kita harus bertanggung jawab terhadap tugas, memahami tugas, dan loyal kepada pimpinan. Biarlah pimpinan yang menilai dan menempatkan kita pada posisi yang tepat,” ujar Sartono.

Atas pengabdiannya, Sartono menerima berbagai penghargaan, termasuk Satya Lencana Karya Satya X tahun, XX tahun, dan XXX tahun. Ia juga telah menyelesaikan berbagai pendidikan dan pelatihan kepemimpinan (Diklat PIM IV, III, dan II), serta menerima berbagai penghargaan kepegawaian lainnya.

Hidup Sederhana dan Rencana Setelah Pensiun

“Dulu gaji saya saat pertama menjadi pegawai hanya Rp37.000. Sekarang mungkin sekitar Rp8 jutaan. Tapi sebenarnya sama saja, karena pengeluaran dan tanggung jawab juga meningkat. Saya tidak pernah mengejar kemewahan. Anak-anak bisa sekolah, bisa makan, itu sudah cukup. Dalam 13 tahun menjabat sebagai Eselon II, saya tidak punya mobil pribadi, dan saya bangga dengan itu,” tuturnya.

Sartono juga bersyukur karena tidak memiliki catatan merah dalam perjalanan kariernya. “Saya hanya berharap, setelah 39 tahun 2 bulan mengabdi, saya bisa pensiun dengan tenang dan tanpa masalah hukum. Itu yang paling saya syukuri,” tambahnya.

Bagi Sartono, Pakpak Bharat bukan hanya tempat mengabdi, tetapi juga tempat menemukan cinta. Ia bertemu istrinya, Ria Pardam Lumban Gaol, saat bertugas di Buntu Raja, Siempat Nempu. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai empat anak, dua di antaranya mengikuti jejaknya sebagai abdi negara.

Ketika ditanya mengenai rencana setelah pensiun, Sartono mengaku tidak akan ke mana-mana. “Saya ingin menyelesaikan hutang sosial kepada masyarakat, lebih banyak berinteraksi dengan tetangga dan ikut dalam kegiatan sosial. Selain itu, saya akan mengurus kebun kecil saya dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Itu saja rencana saya,” ungkapnya.

Ia juga bangga dengan perubahan paradigma di BKPSDM Pakpak Bharat selama kepemimpinannya. “Dulu, kantor ini dianggap menakutkan. Sekarang, kantor ini terbuka untuk semua orang. Silakan datang, terutama untuk konsultasi masalah kepegawaian, kami siap membantu,” tutupnya.

Di usianya yang hampir memasuki 60 tahun, Sartono Padang masih memancarkan semangat yang luar biasa. Pengabdiannya selama 39 tahun menjadi bukti dedikasi dan loyalitasnya sebagai abdi negara. (SB)

Berita Terkait

Komentar

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terpopuler

Berita Terbaru

Chat WhatsApp