WaroengBerita.com – Medan | Kegiatan Karyawisata dan Perpisahan kelas IX SMP Methodist 1 Medan yang digelar Sabtu (18/5/2024) di Hotel Karona Family Dauli, Berastagi, disoal.
Pasalnya, seluruh siswa kelas IX yang berjumlah 57 orang dikenakan biaya sebesar Rp 300.000 /siswa baik yang ikut maupun tidak berangkat.
Hal itu membuat sejumlah orang tua siswa merasa kecewa dan kesal atas kebijakan yang dilakukan pihak sekolah dimaksud, ditambah lagi telah keluarnya Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan dengan Nomor : 400.3/17514, tentang tidak melakukan acara perpisahan diluar dari lingkungan sekolah atau masih didalam kawasan Kota Medan.
Kepala Sekolah SMP Methodist 1 Medan, Jansen Lumban Tobing saat dikonfirmasi M24, Sabtu (18/5/2024) diruang Guru SMP Methodist 1 Medan menjelaskan bahwa kegiatan karyawisata dan perpisahan kelas IX yang diadakan itu merupakan agenda program tahunan.
“Kegiatan karyawisata dan perpisahan ini merupakan usulan dari para siswa, begitu juga dengan anggarannya, jadi bukan kebijakan dari pihak sekolah,” sebut Jansen.
Terkait himbauan dari Kadis Pendidikan Provinsi Sumut dan Surat Edaran Kadis Pendidikan Kota Medan, Kepala SMP Methodist 1 Medan berdalih tidak mengetahui sama sekali.
Ketua Panitia, Magdalena Barus saat ditanya mengenai kelayakan jalan bus yang akan ditumpangi para siswa dan guru itu menjelaskan bahwa bus yang disewa dari Barus Sentral Motor (BSM) sebesar Rp 3 juta/bus itu sudah layak dan sudah dipastikan kepada Pemilik BSM Jefri Barus.
Dikutip dari laporan anggaran biaya kegiatan tersebut diantaranya anggaran perpisahan dari biaya perlengkapan tahunan sebesar Rp 250.000 persiswa sebanyak 57 siswa dan biaya tambahan yang dikutip dari siswa sebesar Rp 450.000 persiswa dari 50 siswa sehingga total pemasukan Rp.34.075.000.(BS)
