WaroengBerita.com – Pakpak Bharat |Dalam upaya memaksimalkan potensi pariwisata daerah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pakpak Bharat mengadakan pelatihan dan sosialisasi pengelolaan desa wisata. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Diklat Cikaok, Kecamatan STTU Julu, pada Senin (18/11/2024), dan melibatkan 40 peserta yang berasal dari berbagai desa di kabupaten tersebut.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Bupati, Manihar Tumangger, yang didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Maranatha Padang. Selain membuka kegiatan, Manihar juga memberikan materi tentang pentingnya pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa desa wisata dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal di Kabupaten Pakpak Bharat.
“Desa wisata berperan strategis dalam meningkatkan ekonomi daerah. Dengan pengelolaan yang baik, potensi desa wisata dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Manihar.
Pentingnya Pengelolaan Berkelanjutan dan Kolaborasi
Pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan tentang pengelolaan yang berkelanjutan. Manihar menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat setempat, dan pelaku usaha merupakan kunci keberhasilan pengembangan desa wisata. Ia juga membagikan beberapa contoh desa wisata yang sukses meningkatkan perekonomian lokal melalui inovasi dan partisipasi aktif warga.
“Keberhasilan sebuah desa wisata sangat bergantung pada sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha. Semangat kebersamaan ini akan menjadi fondasi untuk menciptakan destinasi wisata yang menarik dan berdaya saing,” ujarnya.
Meningkatkan Kompetensi Peserta Melalui Sesi Praktis
Pelatihan ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga melibatkan peserta dalam berbagai sesi praktis. Peserta dilatih tentang strategi pemasaran digital untuk mempromosikan destinasi wisata mereka secara efektif. Selain itu, mereka juga belajar tentang pengelolaan destinasi wisata yang terstruktur, serta inovasi yang dapat digunakan untuk menarik wisatawan, baik lokal maupun internasional.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh untuk mengelola potensi wisata di desa mereka masing-masing,” kata Manihar.
Ia menambahkan bahwa desa wisata tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan mengoptimalkan potensi lokal, seperti kerajinan tangan, kuliner tradisional, dan atraksi budaya, desa wisata dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi warga setempat.
Harapan untuk Masa Depan Desa Wisata Pakpak Bharat
Kepala Disparbud, Maranatha Padang, juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mendorong pembangunan berbasis pariwisata. Ia mengapresiasi semangat peserta yang aktif mengikuti pelatihan ini dan berharap mereka dapat menjadi motor penggerak perubahan di desa masing-masing.
“Kami percaya bahwa pengembangan desa wisata yang berbasis masyarakat akan membawa dampak besar bagi kesejahteraan warga. Dengan kolaborasi yang baik dan pengelolaan yang profesional, desa-desa wisata di Pakpak Bharat dapat menjadi destinasi unggulan di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Maranatha.
Melalui pelatihan ini, Disparbud Pakpak Bharat berharap para peserta dapat menciptakan inovasi baru yang relevan dengan kebutuhan pasar pariwisata saat ini. Selain itu, peningkatan kompetensi peserta juga diharapkan mampu membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, pemerintah daerah akan terus memantau perkembangan desa-desa wisata di Kabupaten Pakpak Bharat. Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan desa wisata yang tidak hanya menarik tetapi juga mampu memberikan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.(SB)