waroengberita.com – BANDUNG | Memasuki gelombang Omicron di Indonesia memiliki kekhawatiran tersendiri di tengah masyarakat. Terlebih dengan kebijakan PPKM level 3 di beberapa kota besar yang ada di Indonesia, salah satunya Kota Bandung. Hal tersebut diharapkan mampu menekan laju penyebaran seperti yang berhasil dilakukan pada varian Delta tahun lalu.
Bicara tentang corona dan varian lainnya, tentu saja tidak terlepas dari peranan kru ambulans yang setiap hari sudah tidak asing lagi dengan suara sirinenya. Ditemui di tempatnya berjaga (05 Maret 2022), Agus Sandy (37) adalah seorang pengemudi ambulans yang telah turut aktif menangani kasus corona dari awal kemunculannya pada tahun 2020 silam.
Menurutnya, saat ini jumlah pasien yang biasa ia bawa tidak sebanyak varian delta. “Kalo tahun lalu, sehari bisa sampai lima permintaan pasien covid,” ujarnya.
Pengemudi yang tergabung di komunitas Hormanihor Ambulance Team ini mengatakan bahwa komunitasnya memiliki lima ambulans yang siap selama 24 jam.
“Untuk gelombang sekarang sih kayaknya ketersediaan ambulans masih relatif aman,” jelas Agus yang biasa dipanggil Kudo tersebut.
“Kalo di rumah sakit sih emang naik drastis lagi pasien covid tapi enggak semembludak bulan Juli tahun lalu jadi kayaknya masih aman buat ketersediaan rumah sakitnya,” jelasnya.
Agus juga menjelaskan ia mendapat bayaran dari membawa pasien covid-19 dengan kisaran harga Rp.600.000 hingga Rp.800.000 untuk keluar kota. Hal tersebut karena ia dan teman-temannya tidak mendapat subsidi dari instansi mana pun. Tetapi ia mengatakan bahwa ambulans khusus dari pemerintah kota untuk pasien covid-19 itu gratis dan tidak dipungut biaya dengan cara harus melapor ke puskesmas terlebih dahulu.
Selain untuk pasien covid-19, Agus sering mendapat permintaan pasien rujukan dan kecelakaan lalu lintas. Dengan kepadatan penduduknya, angka laka lantas di Kota Bandung juga relatif tinggi. Namun masyarakat jangan khawatir karena ambulans dibersihkan menggunakan cairan desinfektan secara rutin terlebih lagi setelah mengantar pasien Covid-19.
“Kita biasa dapet permintaan dari telepon atau informasi rekan-rekan relawan di jalanan,” jelas ayah dari 2 orang anak tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa seluruh kru sudah divaksin dan selalu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) dalam setiap tugasnya.
Gelombang ketiga ini memang menimbulkan kecemasan kembali di tengah masyarakat. Namun masyarakat diminta untuk tidak khawatir berlebih karena pasalnya ketersediaan ambulans dan rumah sakit masih relatif aman. (WB051)