Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat Terus Tunjukkan Kemajuan Kurangi Angka Kemiskinan

WB052

Jumat, 2 Agu 2024 11:02 WIB
Array
Pemkab Pakpak Bharat terus berupaya kurangi angka kemiskinan.

Waroengberita.com-Pakpak Bharat | Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat terus menunjukkan kemajuan dalam upaya pengurangan kemiskinan, sebagaimana dapat dari laporan terbaru.

Menurut informasi yang terdapat dalam Buku “Profil Kemiskinan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2024”, yang diserahkan Kepala BPS Kabupaten Pakpak Bharat, Muslikhatun, SST, kepada Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor, dalam acara perayaan Hari Jadi Kabupaten ke-21 baru-baru ini, kemiskinan di daerah ini mengalami penurunan signifikan dari tahun ke tahun.

Pada Maret 2024, persentase penduduk miskin di Kabupaten Pakpak Bharat tercatat sebesar 6,87 persen.

Hal ini menunjukkan penurunan sebesar 0,67 persen dibandingkan dengan Maret 2023 dan penurunan 1,79 persen, jika dibandingkan dengan Maret 2022.

Selain itu, menjadi kabar baik mengingat bahwa persentase ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tingkat kemiskinan di provinsi Sumatera Utara yang pada Maret 2024 mencapai 7,99 persen.

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 mencapai 3,73 ribu orang, yang mengalami penurunan sebesar 0,28 ribu orang dibandingkan Maret 2023 dan penurunan 0,79 ribu orang dibandingkan Maret 2022.

Penurunan jumlah ini menggambarkan dampak positif dari berbagai program dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatasi masalah kemiskinan di wilayah ini.

Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp412.759,- per kapita per bulan.

Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 27.947 dibandingkan Maret 2023 dan 54.915 dibandingkan Maret 2022.

Garis Kemiskinan (GK) adalah indikator penting yang digunakan untuk menentukan batas kemiskinan seseorang, yaitu mereka yang pengeluaran per kapita per bulan berada di bawah garis tersebut dianggap miskin.

Peningkatan garis kemiskinan ini menunjukkan adanya perubahan dalam biaya hidup dan standar minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,80, sementara pada tahun 2023 berada di angka 0,49.

Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin menjauh dari garis kemiskinan, menggambarkan bahwa meskipun ada penurunan persentase kemiskinan, tingkat kemiskinan masih memerlukan perhatian lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.

Di sisi lain, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada periode yang sama adalah 0,11, meningkat dari 0,07 pada tahun 2023.

Peningkatan ini mengindikasikan bahwa ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin semakin besar, menunjukkan perlunya upaya lebih untuk mengatasi disparitas dalam tingkat kemiskinan.

Dalam berbagai kesempatan, Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor, menekankan pentingnya mencapai kesejahteraan bagi masyarakat Pakpak Bharat, yang dikenal dengan sebutan Nduma.

Beliau selalu mengingatkan bahwa pencapaian kesejahteraan ini harus menjadi prioritas utama, dan berbagai langkah harus diambil untuk memastikan setiap warga mendapatkan kesempatan yang sama untuk hidup lebih baik.

Upaya tersebut melibatkan koordinasi antara pemerintah daerah, lembaga-lembaga terkait, dan masyarakat itu sendiri untuk mencapai tujuan tersebut.

Dengan berbagai pencapaian dan tantangan yang ada, Kabupaten Pakpak Bharat tetap berkomitmen untuk terus mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. (SB/ril)

 

Berita Terkait

Jumat, 2 Agu 2024 11:02 WIB / Dibaca 1 kali
Jumat, 2 Agu 2024 11:02 WIB / Dibaca 1 kali
Jumat, 2 Agu 2024 11:02 WIB / Dibaca 1 kali
Jumat, 2 Agu 2024 11:02 WIB / Dibaca 1 kali
Jumat, 2 Agu 2024 11:02 WIB / Dibaca 1 kali

Komentar

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Chat WhatsApp