WaroengBerita.com – Deli Serdang |HUT Kemerdekaan RI ke-78 seharusnya membawa kemerdekaan bagi seluruh masyarakat. Sebab, yang namanya Merdeka itu harus bebas dari belenggu, penjajahan, penindasan termasuk pungutan liar (pungli). Namun HUT Kemerdekaan RI ke 78 tahun 2023 bukan kebebasan pada murid di SMPN 1 Lubuk Pakam. Pasalnya, berkedok perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78 itu, murid justru diduga dilakukan pungutan.
Informasi dihimpun pada Senin (14/8/2023), dugaan pungli itu dirasakan murid kelas VIII atau kelas II . Seperti yang terjadi di Kelas VIII E, setiap murid dipungut biaya Rp 40 ribu untuk pelaksanaan HUT Kemerdekaan RI ke 78. Mirisnya, untuk menutupi dugaan pungli itu, dibentuklah suatu paguyuban pada setiap kelas, dan uang sebesar Rp 40 ribu itu disetor kepada bendahara paguyuban.
Kepala Sekolah SMPN 1 Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, Elfian Lubis SP.d ketika dikonfirmasi via whats’app pada Sabtu (12/8/2023) malam belum menjawab meskipun pesan yang dikirim sudah dibaca karena sudah contreng biru dua, namun belum ada jawaban.
Padahal, setiap minggu pada kelas itu, juga memberikan Rp 5 ribu per minggu dengan dalih uang kas. Namun nyatanya justru dari kutipan perminggu itu digunakan untuk membeli dispenser, penghapus, spidol, sapu untuk kelas tersebut. Artinya, perlengkapan belajar atau lainnya justru dibebankan kepada murid. Mau tidak mau orangtua murid membayarnya karena takut jika anaknya mendapat tekanan dari paguyuban kelas ataupun oknum guru. “Setelah tamat dari SMPN 1 Lubuk Pakam, uang kas itu habis begitu saja, dan kepada murid baru diperlakukan seperti itu juga,” sebut salah seorang orang tua murid warga Lubuk Pakam.
Sedangkan untuk kelas VIII A, setiap murid dibebankan biaya sebesar Rp 250 ribu dengan dalih piknik ke Kecamatan Sibiru Biru, Kabupaten Deli Serdang. Kabarnya, acara piknik ini akan dilaksanakan pada 21 Agustus 2023 mendatang. Sama seperti dugaan pungli HUT Kemerdekaan RI ke-78, untuk biaya piknik ini dikutip oleh pengurus paguyuban. (Manaloe )